Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
Misi dagang sektor rempah bukukan transaksi Rp239,4 miliar di Belanda
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-18 08:36:03【Resep Pembaca】443 orang sudah membaca
PerkenalanDirektur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Fajarini Puntodewi menghadiri

Jakarta (ANTARA) - Misi dagang Kementerian Perdagangan RI bertajuk "Where Spices Tell Stories" ke Belanda pada 29 Oktober-1 November 2025 mencatatkan potensi transaksi senilai 14,6 juta dolar AS atau sekitar Rp239,4 miliar.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Fajarini Puntodewi mengangakan keberhasilan tersebut memberi sinyal positif bagi peningkatan ekspor sektor rempah dan bumbu Indonesia. Capaian itu juga merefleksikan tingginya minat pasar Eropa terhadap produk rempah dan bumbu Nusantara.
"Importir Eropa menilai produk rempah dan bumbu Indonesia memiliki keunggulan dari segi aroma dan kualitas. Produk kita juga berpotensi untuk memenuhi kebutuhan pasar pangan organik dan berkelanjutan yang sedang berkembang pesat di Eropa," ujar Puntodewi dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Adapun rempah dan bumbu yang paling diminati antara lain pala, lada putih, kunyit, jahe, serta bumbu makanan siap pakai.
Potensi transaksi dicapai melalui kegiatan forum bisnis dan penjajakan kerja sama bisnis (business matching) yang diselenggarakan di Indonesia House Amsterdam pada 30 Oktober 2025. Dalam forum ini, pelaku usaha Indonesia memperkenalkan produk unggulan mereka kepada pembeli asal Belanda, Prancis, dan Jerman.
Misi dagang diikuti sepuluh pelaku usaha Indonesia. Para peserta misi dagang mendapat kesempatan langsung menjajaki kerja sama dagang dengan mitra Eropa, serta memperluas jejaring distribusi di Belanda yang dikenal sebagai pintu gerbang perdagangan Eropa.
Selain forum bisnis, para peserta juga mengunjungi beberapa importir besar seperti Amboina, Nesia Food BV, Bina BV, dan INA Trading/Furnilux untuk mempelajari pola impor dan distribusi produk rempah di pasar Belanda.
Sebagai bagian dari rangkaian misi dagang tersebut, Kemendag menjalin pertemuan dengan Centre for the Promotion of Imports from Developing Countries(CBI) dan Netherlands Enterprise Agency (RVO) pada 31 Oktober 2025.
Pertemuan membahas penguatan kelembagaan ekspor, pengembangan produk, serta akses pasar bagi sektor pertanian dan perikanan.
Suka(496)
Artikel Terkait
- Begini cara memisahkan tulang ceker ayam agar mudah diolah
- 526 rumah di Pandeglang terdampak banjir luapan sungai Ciliman
- 526 rumah di Pandeglang terdampak banjir luapan sungai Ciliman
- Ahli gizi bagikan kiat mengolah makanan yang memengaruhi kalori
- Pemkab Banyuasin kumpulkan koordinator 34 SPPG evaluasi program MBG
- Sari Murni Group investasi di Vietnam perkuat ekspansi ke pasar global
- Kemen PKP sebut pelaku UMKM salon hingga bengkel bisa manfaatkan KPP
- Mendagri: Inflasi YoY Oktober masih aman di angka 2,86 persen
- Kalteng pastikan dukungan penuh keberlangsungan program Sekolah Rakyat
- Memberdayakan petani lokal di SPPG Angsau Dua
Resep Populer
Rekomendasi

Polda Kepri periksa tujuh ABK Kapal Shing Xing dalam dugaan TPPO

Kasus ompreng MBG palsu, BGN tegaskan bahan harus stainless steel 304

SPPG Sawahlunto awasi ketat proses cuci ompreng MBG secara berlapis

Mengungkap cara astronaut masak steik di stasiun luar angkasa China

SD Negeri OO3 Penajam ajarkan kemandirian lewat program MBG

Bupati Bekasi instruksikan percepatan penanganan banjir

BKKBN: Ngak ada kasus keracunan MBG pada kelompok 3B di Jabar

Kiat menghindari penyakit semasa banjir